Untuk pemula kebanyakan saat menyolder tangannya akan gemetaran, takut terkena solder, atau takut kena setrum, sehingga hasil solderannya belum sesuai dengan yang diharapkan. Namun, ini bukan hal yang di anggap kurang baik, karena semua belajar dari pengalaman, begitupun kegagalan. Hasil solderan yang baik tidak boleh terlalu besar, atau banyak timah terbuang, melainkan hasil solderan harus kuat, rapih, mengkilat, dan bening.
Adapun alat dan bahan dalam latihan berupa:
1. PCB
2. Solder
3. Timah/tinol
4. Penyedot timah/tinol
5. Dudukan Solder
6. Resistor
7. Baterai
9 volt
8. LED
9. Tang
Langkah – langkah teknik menyolder
- Siapkan alat dan bahan
- Bersihkan PCB pada bagian yang akan disolder
- Panaskan solder sampai solder dapat mencairkan timah/tinol
- Siapkan timah/tinol
- Solderkan timah/tinol pada PCB, saat menyolder perhatikan dengan benar, kemudian angkat timah/tinol terlebih dahulu sebelum solder diangkat, karena jika solder terlebih dahulu diangkat maka timah/tinol yang masih menempel akan melekat
Ini adalah hasil dari belajar menyolder ^_^
Pada saat penyolderan ada hal-hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
1. Periksa kelayakan solder yang akan digunakan
2. Gunakan dudukan solder agar lebih aman dan letakkan pada tempat dan posisi yang aman
3. Pastikan arus watt solder tidak melebihi ketentuan dan tidak kurang
4. Pastikan komponen atau alat yang disolder tidak mengalami panas yang berlebihan
5. Pastikan kita tidak menghirup asap hasil solderan
6. Pastikan PCB yang digunakan masih bagus
Membuat Rangkaian Seri dan Paralel
A. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri).
Alat dan Bahan
1. PCB
2. Solder
3. Timah/tinol
4. Penyedot tinol
5. Dudukan Solder
6. Resistor
7. Baterai 9 volt
8. LED
9. Tang
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Panaskan solder sampai solder dapat mencairkan tinol
3. Siapkan resistor yang telah disesuaikan dengan nilai volt baterai
4. Rangkailah 2 resistor secara sejajar pada PCB, masukkan kaki resistor pada lubang-lubang PCB
5. Kaitkan masing-masing dua ujung kaki yang ada pada resitor dengan sebelahnya
6. Pasang LED dekat dengan resistor yang telah dirangkai, kemudian kaitkan salah satu kaki LED pada kaki resistor yang lebih dekat
7. Tempelkan kaki LED dan resistor yang tidak berikatan pada kutub (+) dan kutub (-) baterai. Tempelkan kutub (+) LED pada kutub (-) baterai atau sebaliknya.
8. Jika LED menyala, maka rangkaian yang telah kita buat sudah benar.
9. Rapihkan rangkaian yang sudah kita buat, dengan menyolder pada bagian yang terkait saja. Potong kaki resistor dan LED yang panjang dan tidak terkait menggunakan tang kecuali kaki yang digunakan untuk menempelkan pada kutub baterai.
B. Rangkaian Paralel
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama.
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Panaskan solder sampai solder dapat mencairkan tinol
3. Siapkan resistor yang telah disesuaikan dengan nilai volt baterai
4. Rangkailah 2 resistor berhadapan pada PCB, masukkan kaki resistor pada lubang-lubang PCB
5. Kaitkan masing-masing dua ujung kaki yang ada pada resitor dengan sebelahnya
6. Pasang LED dekat dengan resistor yang telah dirangkai, kemudian kaitkan salah satu kaki LED pada kaki resistor yang lebih dekat
7. Tempelkan kaki LED dan resistor yang tidak berikatan pada kutub (+) dan kutub (-) baterai. Tempelkan kutub (+) LED pada kutub (-) baterai atau sebaliknya.
8. Jika LED menyala, maka rangkaian yang telah kita buat sudah benar.
9. Rapihkan rangkaian yang sudah kita buat, dengan menyolder pada bagian yang terkait saja. Potong kaki resistor dan LED yang panjang dan tidak terkait menggunakan tang kecuali kaki yang digunakan untuk menempelkan pada kutub baterai.
Ini adalah hasil pembuatan rangkaian seri dan paralel ^_^
Menghitung nilai Resistor
Berikut adalah nilai resistor yang digunakan untuk pembuatan rangkaian seri:
1. Biru – Abu – Emas – Emas
Biru=6, Abu=8, Emas=±5%
Jadi, nilainya 68Ω±5%, namun yang akan dipakai hanya 68Ω saja
2. Coklat – Hitam – Hitam – Emas
Coklat=1, Hitam=0, Emas=±5%
Jadi, nilainya 10Ω±5%, namun yang akan dipakai hanya 10Ω saja
Sedangkan untuk rangkaian paralel, nilai resistornya adalah sebagai berikut:
1. Coklat – Merah – Orange – Emas
Coklat=1, Merah=2, Orange=103, Emas=±5%
Jadi, nilainya 12.103Ω±5%, namun yang akan dipakai hanya 12000Ω saja
2. Coklat – Hijau – Hitam – Coklat – Coklat
Coklat=1, Hijau=5, Hitam=0, Coklat=101, Coklat=±1%
Jadi, nilainya 150.101Ω±5%, namun yang akan dipakai hanya 1500Ω saja
Menghitung Hambatan dan Arus pada Rangkaian Seri dan Paralel
1. Rangkaian Seri
R1 = 68Ω
R2 = 10Ω
Rs = R1 + R2
Rs = 68Ω + 10Ω
Rs = 78Ω
V = I.Rs
9 Volt = I. 78Ω
I = 9Volt/78Ω
I = 0,11 A
Jadi, arus yang mengalir pada rangkaian seri sebesar 0,11 A
2. Rangkaian Paralel
R1 = 12000Ω
R2 = 1500Ω
1/Rp = 1/R1 + 1/R2
1/Rp = 1/12000Ω + 1/1500Ω
1/Rp = (1 + 8)/ 12000Ω
1/Rp = 9/12000Ω
Rp = 12000Ω/9
Rp = 1,3Ω
V = I.Rp
9Volt = I.1,3Ω
I = 9Volt/1,3Ω
I = 6,92 A
Jadi, arus yang mengalir pada rangkaian paralel sebesar 6,92 A

