Perkembangan
zaman yang semakin maju menyebabkan tuntutan teknologi yang sesuai dengannya.
Oleh karena itu manusia sebagai pencipta teknologi harus selalu berpikir dan
menemukan hal yang bisa menjadi suatu penemuan baru, sehingga dapat bermanfaat
bagi manusia di kehidupannya. Dengan demikian, kita perlu memahami tentang
konsep teknologi. Pada pembahasan konsep teknologi, yang perlu kita pahami
yaitu pertama, tentang pasar dan strategi pemasaran sebuah teknologi, kedua
testing whitebox dan blackbox, ketiga maturity of product atau siklus hidup
produk yang biasa dikenal dengan sebutan Product Life Cycle, dan yang terakhir
adalah matriks ruang dan waktu. Namun, sebelum membahas keempat hal tersebut, kita
perlu tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan konsep teknologi?
A.
Pengantar
Konsep Teknologi
Konsep adalah peta perencanaan untuk masa depan
sehingga bisa dijadikan untuk melangkah ke depan. Sedangkan teknologi, secara
etimologis yaitu serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan
pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang
prinsip-prinsip atau metode dan seni. Dapat disimpulkan bahwa konsep teknologi yaitu perencanaan
serangkaian pembuatan suatu objek dengan adanya suatu prinsip sehingga bisa
dijadikan alat untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) teknologi
berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering).
Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering
yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita
tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi
ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Sedangkan rekayasa, menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang, materi,
energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai peralatan
teknisnya). Dengan kata lain, teknologi
mencakup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan
atas hasil sains.
Seorang engineers memiliki sikap sebagai berikut:
1. Membuat sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya
2. Mencoba memahami apa yang sudah ada di alam
(nature).
3. Menciptakan teknologi.
4. We live in a “man-made world”.
5. Harus tahu masalah dan mencari solusinya.
Jadi, dalam konsep teknologi, kita harus mengetahui
masalah yang ada pada perkembangan teknologi dan mengetahui solusi untuk
pemecahan masalahnya. Setelah kita memahaminya, maka kita perlu menciptakan
sebuah teknologi untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam memecahkan berbagai
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti apakah teknologi itu? Sebenarnya dari kita
masih umur 6 tahun pun sudah mengenal teknologi, misalnya kita menggunakan
pensil untuk menulis, buku, dan lain-lain. Teknologi dari zaman ke zaman
semakin canggih misalnya di zaman sekarang tidak jarang kita melihat anak yang
masih berusia 9 tahun pun sudah mengenal dan mengerti cara menggunakan tab atau smartphone. Dengan kata lain, teknologi kini sudah merajai
kehidupan manusia.
B.
Pasar
dan Strategi Pemasaran Teknologi
Dalam
sebuah teknologi, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pasar. Bagaimana
keadaan teknologi tersebut di pasaran? Mengapa teknologi tersebut banyak dikenal
dan digunakan oleh masyarakat? Bagaimana strategi pemasarannya, sehingga
teknologi tersebut banyak digunakan oleh masyarakat? Berikut adalah strategi
pemasaran yang perlu digunakan agar teknologi yang dibuat banyak digunakan oleh
masyarakat:
1. Harus Berbeda Dan Kompetitif
Teknologi
yang dibuat harus dapat
memenuhi ekspektasi konsumen dan memiliki added value atau nilai lebih
yang dapat menjadi pembeda dari produk yang serupa. Selain differensiasi, dari
segi kompetitif yaitu selain memiliki nilai lebih dimata
konsumen, produk tersebut juga harus memiliki nilai yang kompetitif baik dari
segi harga maupun spesifikasinya.
2. Update
Software
Update
software yang dimaksud disini adalah, misalnya Apple akan memberikan update
software untuk iPhone, sepanjang speks hardware mendukung. Mungkin strategi in dapat ditiru oleh android karena banyak
vendor yang membuat dan menjual Android. Saat tiba Android versi baru, tak
semua vendor memberikan update untuk perangkat Android mereka.
3. Murah namun tidak murahan
Di Indonesia handphone murah
sangat digemari, baik itu dari brand terkenal maupun brand yang kurang
terkenal, hal ini harus dapat dimanfaatkan oleh suatu produk teknologi. Namun kepuasan konsumen juga harus
dipertahatikan. Suatu produk
teknologi seperti smartphone harus bisa membuat smartphone-smartphone yang murah namun tidak murahan.
4. Kepuasan konsumen
Pihak suatu teknologi misalnya smartphone harus bisa memuaskan
konsumennya dengan berbagai produk-produknya karena jika konsumennya puas tidak
dipungkiri konsumen akan kembali mempercayai smartphone tersebut sebagai pilihannya. Dan tentunya brand smartphone tersebut akan semkin baik dimata
konsumen.
C. Testing
Whitebox dan Blackbox
Apa
yang dimaksud dengan Whitebox? Apa yang dimaksud dengan blackbox? Sebuah
teknologi sebelum diperkenalkan kepada masyarakat akan mengalami pengujian atau
testing terlebih dahulu. Testing tersebut biasa disebut atau dikenal dengan
testing whitebox dan testing blackbox. Testing whitebox merupakan pengujian
yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan
struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian
ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan
white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar
secara 100%. Sedangkan testing blackbox yaitu Sedangkan testing blackbox
merupakan pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data
uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.
Tujuan
dari testing whitebox yaitu untuk menguji semua keputusan logical, menguji
seluruh Loop yang sesuai dengan batasannya, dan menguji seluruh struktur data
internal yang menjamin validitas. Sedangkan tujuan dari testing blackbox yaitu
untuk menemukan fungsi yang tidak benar atau hilang, menemukan kesalahan pada
interface, menemukan error pada struktur data atau akses database eksternal,
menemukan error pada kinerja, menemukan error pada saat inisialisasi dan
terminasi, menemukan kesensitifan sistem terhadap nilai input tertentu, dan
menemukan batasan dari suatu data.
D. Maturity of Product
Maturity
of product atau yang biasa dikenal dengan sebutan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) adalah suatu konsep penting yang
memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk teknologi.
Seperti halnya dengan manusia, suatu produk teknologi juga memiliki siklus atau
daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik
yang menggambarkan riwayat produk teknologi sejak diperkenalkan ke pasar sampai
dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini
merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang
mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk teknologi. Konsep ini
dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan
diperluas oleh para ahli lainnya. Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam
Siklus Hidup Produk. Tahap-tahap ini dibagi menjadi empat tahap penggolongan,
yaitu introduction, growth, maturity dan decline.
1.
Tahap Perkenalan (introduction)
Pada tahap
ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume
penjualannya belum tinggi. Ciri-ciri umum tahap ini adalah penjualan yang
masih rendah, volume pasar berkembang lambat (karena tingginya market
resistance), persaingan yang masih relatif kecil, tingkat kegagalan relatif
tinggi, masih banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan
pengembangannya (karena problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan
mungkin pula disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar), biaya produksi
dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas.
2.
Tahap
pertumbuhan (growth)
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan
meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat
sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh
perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai
memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat
dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan
menurunkan harga jualnya. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu : Rapid Growth ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan
perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar,
dan Slow
Growth ditandai dengan penjualan masih meningkat, namun dengan
pertumbuhan yang semakin menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena
produk perusahaan telah digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan
menyebabkan perusahaan mulai memperbarui produknya agar dapat mempertahankan
penjualannya.
3.
Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita
dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Tahap ini ditandai dengan tercapainya
titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan tahap
terlama dalam Product Life Cycle. Hal ini disebabkan pada tahap ini pemenuhan
inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk
yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi
pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran
kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut
innovative maturity.
Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan. Tingkat pertama
disebutgrowth maturity,
yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya
distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah. Dalam
tingkat kedua, stable maturity, penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh
jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang
ditawarkan perusahaan. Pada tingkat ketiga, decaying maturity, penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke
produk lain atau produk substitusi.
4.
Tahap
kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan
selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang
baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan
barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi
pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun. Penurunan penjualan ini disebabkan
oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima
konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan
teknologi. Perusahaan akan mengeksploitasi produknya sebelum memutuskan untuk
menghapusnya dan jajaran lini produk yang ditawarkan. Semuanya ini
mengakibatkan menghebatnya persaingan harga, kelebihan kapasitas, dan laba
perusahaan menghilang. Namun produk yang memasuki tahap decline bukan berarti
sudah tidak menguntungkan lagi. Ada kemungkinan justru menguntungkan bagi
perusahaan yang masih bertahan di pasar, karena dapat memanfaatkan sisa-sisa
konsurnen yang sudah ditinggalkan pesaing. Pada tahap ini produk hanya akan
memenuhi kebutuhan pasar inti, sehingga konsumen cenderung spesialis.
E.
Matriks ruang dan waktu
Pada konsep teknologi, biasanya terdapat sistem kerjasama
di lingkungan hidup. Sistem kerjasama tersebut biasanya dikelompokkan
berdasarkan matriks ruang dan waktu. Diantaranya, yaitu: tempat
sama waktu sama atau tatap muka, tempat sama waktu berbeda atau interaksi asinkron, tempat berbeda waktu sama
atau sinkron tersebar, tempat berbeda waktu berbeda atau asinkron tersebar.
Contoh
dari keempat sistem kerja tersebut misalnya: tempat yang sama waktu sama (ruang kelas, ruang rapat, dll), tempat yang
sama namun waktu berbeda (perjadwalan proyek, alat bantu koordinasi, dll),
tempat berbeda namun waktu sama (Shared editors, video windows, dll), tempat
berbeda waktu berbeda (Email, bulletin boards, konfrensi, dll).
Referensi:














