Selasa, 09 Desember 2014

KONSEP TEKNOLOGI


Perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan tuntutan teknologi yang sesuai dengannya. Oleh karena itu manusia sebagai pencipta teknologi harus selalu berpikir dan menemukan hal yang bisa menjadi suatu penemuan baru, sehingga dapat bermanfaat bagi manusia di kehidupannya. Dengan demikian, kita perlu memahami tentang konsep teknologi. Pada pembahasan konsep teknologi, yang perlu kita pahami yaitu pertama, tentang pasar dan strategi pemasaran sebuah teknologi, kedua testing whitebox dan blackbox, ketiga maturity of product atau siklus hidup produk yang biasa dikenal dengan sebutan Product Life Cycle, dan yang terakhir adalah matriks ruang dan waktu. Namun, sebelum membahas keempat hal tersebut, kita perlu tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan konsep teknologi?

A.    Pengantar Konsep Teknologi

Konsep adalah peta perencanaan untuk masa depan sehingga bisa dijadikan untuk melangkah ke depan. Sedangkan teknologi, secara etimologis yaitu serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Dapat disimpulkan bahwa konsep teknologi yaitu perencanaan serangkaian pembuatan suatu objek dengan adanya suatu prinsip sehingga bisa dijadikan alat untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik dari sebelumnya.

Menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) teknologi berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya. Sedangkan rekayasa, menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.

Seorang engineers memiliki sikap sebagai berikut:
1.      Membuat sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya
2.      Mencoba memahami apa yang sudah ada di alam (nature).
3.      Menciptakan teknologi.
4.      We live in a “man-made world”.
5.      Harus tahu masalah dan mencari solusinya.

Jadi, dalam konsep teknologi, kita harus mengetahui masalah yang ada pada perkembangan teknologi dan mengetahui solusi untuk pemecahan masalahnya. Setelah kita memahaminya, maka kita perlu menciptakan sebuah teknologi untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti apakah teknologi itu? Sebenarnya dari kita masih umur 6 tahun pun sudah mengenal teknologi, misalnya kita menggunakan pensil untuk menulis, buku, dan lain-lain. Teknologi dari zaman ke zaman semakin canggih misalnya di zaman sekarang tidak jarang kita melihat anak yang masih berusia 9 tahun pun sudah mengenal dan mengerti cara menggunakan tab atau smartphone. Dengan kata lain, teknologi kini sudah merajai kehidupan manusia.

B.     Pasar dan Strategi Pemasaran Teknologi

Dalam sebuah teknologi, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pasar. Bagaimana keadaan teknologi tersebut di pasaran? Mengapa teknologi tersebut banyak dikenal dan digunakan oleh masyarakat? Bagaimana strategi pemasarannya, sehingga teknologi tersebut banyak digunakan oleh masyarakat? Berikut adalah strategi pemasaran yang perlu digunakan agar teknologi yang dibuat banyak digunakan oleh masyarakat:

1.      Harus Berbeda Dan Kompetitif

Teknologi yang dibuat harus dapat memenuhi ekspektasi konsumen dan memiliki added value atau nilai lebih yang dapat menjadi pembeda dari produk yang serupa. Selain differensiasi, dari segi kompetitif yaitu selain memiliki nilai lebih dimata konsumen, produk tersebut juga harus memiliki nilai yang kompetitif baik dari segi harga maupun spesifikasinya.

2.      Update Software

Update software yang dimaksud disini adalah, misalnya Apple akan memberikan update software untuk iPhone, sepanjang speks hardware mendukung. Mungkin strategi in dapat ditiru oleh android karena banyak vendor yang membuat dan menjual Android. Saat tiba Android versi baru, tak semua vendor memberikan update untuk perangkat Android mereka.

3.      Murah namun tidak murahan

Di Indonesia handphone murah sangat digemari, baik itu dari brand terkenal maupun brand yang kurang terkenal, hal ini harus dapat dimanfaatkan oleh suatu produk teknologi. Namun kepuasan konsumen juga harus dipertahatikan. Suatu produk teknologi seperti smartphone harus bisa membuat smartphone-smartphone yang murah namun tidak murahan.

4.      Kepuasan konsumen

Pihak suatu teknologi misalnya smartphone harus bisa memuaskan konsumennya dengan berbagai produk-produknya karena jika konsumennya puas tidak dipungkiri konsumen akan kembali mempercayai smartphone tersebut sebagai pilihannya. Dan tentunya brand smartphone tersebut akan semkin baik dimata konsumen.

C.    Testing Whitebox dan Blackbox

Apa yang dimaksud dengan Whitebox? Apa yang dimaksud dengan blackbox? Sebuah teknologi sebelum diperkenalkan kepada masyarakat akan mengalami pengujian atau testing terlebih dahulu. Testing tersebut biasa disebut atau dikenal dengan testing whitebox dan testing blackbox. Testing whitebox merupakan pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%. Sedangkan testing blackbox yaitu Sedangkan testing blackbox merupakan pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Tujuan dari testing whitebox yaitu untuk menguji semua keputusan logical, menguji seluruh Loop yang sesuai dengan batasannya, dan menguji seluruh struktur data internal yang menjamin validitas. Sedangkan tujuan dari testing blackbox yaitu untuk menemukan fungsi yang tidak benar atau hilang, menemukan kesalahan pada interface, menemukan error pada struktur data atau akses database eksternal, menemukan error pada kinerja, menemukan error pada saat inisialisasi dan terminasi, menemukan kesensitifan sistem terhadap nilai input tertentu, dan menemukan batasan dari suatu data.

D.    Maturity of Product

Maturity of product atau yang biasa dikenal dengan sebutan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk teknologi. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk teknologi juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk teknologi sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk teknologi. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya. Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam Siklus Hidup Produk. Tahap-tahap ini dibagi menjadi empat tahap penggolongan, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.

1.      Tahap Perkenalan (introduction)
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Ciri-ciri umum tahap ini adalah penjualan yang masih rendah, volume pasar berkembang lambat (karena tingginya market resistance), persaingan yang masih relatif kecil, tingkat kegagalan relatif tinggi, masih banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya (karena problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan mungkin pula disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar), biaya produksi dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas.

2.      Tahap pertumbuhan (growth)
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : Rapid Growth ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar, dan Slow Growth ditandai dengan penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang semakin menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualannya.
3.      Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam Product Life Cycle. Hal ini disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity.

Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan. Tingkat pertama disebutgrowth  maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah. Dalam tingkat kedua, stable maturity, penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan. Pada tingkat ketiga, decaying maturity, penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.
4.      Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Perusahaan akan mengeksploitasi produknya sebelum memutuskan untuk menghapusnya dan jajaran lini produk yang ditawarkan. Semuanya ini mengakibatkan menghebatnya persaingan harga, kelebihan kapasitas, dan laba perusahaan menghilang. Namun produk yang memasuki tahap decline bukan berarti sudah tidak menguntungkan lagi. Ada kemungkinan justru menguntungkan bagi perusahaan yang masih bertahan di pasar, karena dapat memanfaatkan sisa-sisa konsurnen yang sudah ditinggalkan pesaing. Pada tahap ini produk hanya akan memenuhi kebutuhan pasar inti, sehingga konsumen cenderung spesialis.

E.     Matriks ruang dan waktu
Pada konsep teknologi, biasanya terdapat sistem kerjasama di lingkungan hidup. Sistem kerjasama tersebut biasanya dikelompokkan berdasarkan matriks ruang dan waktu. Diantaranya, yaitu:  tempat sama waktu sama atau tatap muka, tempat sama waktu berbeda atau  interaksi asinkron, tempat berbeda waktu sama atau sinkron tersebar, tempat berbeda waktu berbeda atau asinkron tersebar.
Contoh dari keempat sistem kerja tersebut misalnya: tempat yang sama waktu sama  (ruang kelas, ruang rapat, dll), tempat yang sama namun waktu berbeda (perjadwalan proyek, alat bantu koordinasi, dll), tempat berbeda namun waktu sama (Shared editors, video windows, dll), tempat berbeda waktu berbeda (Email, bulletin boards, konfrensi, dll).



Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar